Indscript Creative Fasilitasi Penulis Belajar Gratis

-

 


Indscript Creative Fasilitasi Penulis Belajar Gratis

Saya mengenal Indscript Creative dari seorang teman yang mengajak saya menulis bersama di nulis keroyokan antologi 𝘣𝘢𝘵𝘤𝘩 2. Saat itu saya hanya sekadar mengasah hobi menulis saya yang lama tidak dituangkan. 


Kemudian saya ikuti kelas-kelas lain di Indscript, 𝘢𝘮𝘢𝘻𝘪𝘯𝘨! Saya menemukan tempat belajar yang saya butuhkan. 


Sebagai 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥𝘦𝘳 Indscript Creative, Teh Indari Mastuti tak pernah kehabisan ide membangun tim yang solid. Berbagai fasilitas ilmu dia berikan cuma-cuma dan mudah didapatkan. 


Mulai dari menulis keroyokan dalam kemasan antologi hingga kelas bisnis lainnya. 


Di kelas menulis antologi ini Teh Indari Mastuti hanya mengharuskan peserta menulis sebanyak 300 kata, menulis sesuai tema yang disiapkan setiap minggunya. Kemudian tulisan diterbitkan dalam buku antologi. 


Menarik. Menurut saya ini merupakan jalan ninja bagi para penulis pemula seperti saya. Tulisan dengan tema yang ringan dan sederhana tentu tidak memberatkan. 


Saya semakin 𝘬𝘦𝘱𝘰 untuk mengetahui Indscript lebih dalam lagi. Bahkan kalau bisa saya juga ingin menjadi tim 𝘉𝘶𝘬𝘶𝘪𝘯 𝘢𝘫𝘢. 


Challenge ODOA


Suatu hari, Teh Indari membuka kesempatan kepada seluruh penulis untuk ikut berpartisipasi dalam tim 𝘉𝘶𝘬𝘶𝘪𝘯 𝘈𝘫𝘢 Indscript. Tak mau ketinggalan, saya ikut mendaftarkan diri dengan mengajukan portofolio. 


Antara PD gak PD, sih. Karena banyak sekali penulis yang ikut meramaikan dengan portofolio nya masing-masing, saya merasa jadi remahan rengginang. 


Namun, pembawaan Teh Indari yang supel dan santai, memberikan celah dan sedikit percaya diri pada saya dan beberapa peserta pemula untuk terus mencoba dan maju bersama. Tak peduli pemula atau bahkan nol pengetahuan, 𝘣𝘪𝘴𝘮𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩𝘪 saja. 


Kemudian di sinilah saya saat ini, mengikuti ODOA (One Day One Article). 𝘊𝘩𝘢𝘭𝘭𝘦𝘯𝘨𝘦 sekaligus tempat belajar gratis bagi penulis untuk melatih 𝘴𝘬𝘪𝘭𝘭 menulisnya. 


Saya dan teman-teman diwajibkan menulis satu artikel setiap harinya dengan kata kunci yang sudah ditentukan. Fasilitas ODOA ini juga dimonitoring terus oleh tim Indscript, tulisan di-𝘳𝘦𝘷𝘪𝘦𝘸 dan diberikan 𝘧𝘦𝘦𝘥𝘣𝘢𝘤𝘬 untuk perbaikan agar layak di posting. 


Banyak sekali ilmu cuma-cuma di sini, kita tinggal memilih untuk serius belajar atau sekadar coba-coba. 


Alur Menulis Di ODOA


Fasilitas ODOA ini sangat membantu melemaskan tangan untuk menulis, selain itu sharing senior dengan tim tentu memberikan banyak ilmu kepenulisan baru, mulai dari struktur artikel hingga blog. 


Nah, alur menulis di ODOA saya uraikan, ya. 


Pertama, Tim Teh Indari akan memberikan sebuah stimulan berupa video atau 𝘮𝘦𝘦𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘰𝘯𝘭𝘪𝘯𝘦 seperti Sarapan IIDB. Dalam video tersebut penulis diminta untuk menyimak dan mencatat hal-hal penting yang akan diliput untuk menjadi sebuah reportase. 


Kedua, Teh Indari Mastuti akan memberikan beberapa kata kunci untuk penulis uraikan menjadi sebuah artikel yang apik. 


Ketiga, Teh Indari hanya memberikan waktu 3 hari untuk satu video yang diliput. 


Keempat, artikel dikumpulkan melalui google submit yang dibuka pada pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore. 


Nah, seru sekali, ya, challenge ini. Kamu mau ikut jadi tim Indscript Cretive? 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Takut Menyakiti Anak

-
Saya sedang tidak ingin membahas kasus yang sedang viral, anggap saja saya sedang curhat atau sekedar corat-coret membuang sampah dalam diri saya.  Kemarin lusa suami saya sakit, sekitar jam 3 dini hari, suami saya mengerang. Sekujur tubuhnya menggigil dan suhu tubuh kisaran 38°C. Saya mulai melakukan perawatan apa pun yang bisa membuatnya nyaman. Mulai mengompres, mengerok punggungnya, pijat limfatik, juga konsumsi madu dan habattussauda. Suami saya alergi orbat, jadi herbal adalah pilihan yang paling pas untuknya.  Drama dan kerempongan dimulai. Merawat suami sakit, juga mengurus empat anak usia 7th, 5th, 3th dan 7 bulan, mengurus rumah dan segala isinya seorang diri tentu suatu hal yang tidak mudah.  Saya memulai pagi hari dengan cucian piring segerobak, kemudian berurutan mengelap badan suami dengan air hangat, menyiapkan sarapannya, madu hangatnya juga habatts.  Kemudian menyuap si bayi yang sudah MPASI, menyiapkan air mandinya kemudian memandikan dan mengASIhi....
Baca selengkapnya

Bertahan

-
"Kak, makasih, ya, mau dengar semua ceritaku. Kemarin dia sakit. Badannya kaku, bahkan BAB di tempat. Aku yang urus, aku cebokin," "Aku nangis, Kak. Aku bilang ke Allah agar dia dikasih kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahannya." "Ajaibnya, dia minta maaf, Kak. Kata maaf yang selama ini aku tunggu akhirnya lolos dari bibirnya, yah walau memang dengan keadaan dia di titik terendahnya." "Gak papa, Kak. Aku tetep bahagia, berharap Allah buka pikirannya dan lembutkan hatinya." "Jangan capek, ya, Kak, untuk menampung sampah dalam hatiku," _-_-_-_- Aku menatap nanar pesan wa di ponsel. Ada rasa haru yang meletup-letup, tapi terselip rasa tak sepenuhnya yakin bahwa suaminya memang benar-benar menyadari kesalahan.  Tujuh tahun pernikahan bukan waktu yang sebentar, banyak kesempatan bagi seorang suami untuk berbenah dan belajar dari kesalahan, memperbaiki dirinya dan hubungan dalam keluarga kecil mereka. Selama tujuh tahun itu istrinya hid...
Baca selengkapnya

Tentang Cintanya Anak

-
Semalem Si Bapak mau donor darah, cukup lama bapak itu gak donor terhitung sejak resain kerja. Semalam ada yang share di grup tentang pasien yang butuh darah, kebetulan sekali kami kenal adik pasien ini. Selain ingin menolong, Si Bapak juga rindu untuk di bagi darahnya. Maka selepas sholat maghrib beliau langsung berangkat ke PMI tujuan. Bapak itu memang berangkatnya pamit sholat maghrib, duo abang sholat di rumah biar gak heboh ikutan ke PMI. Terjadilah drama haru malam itu saat mereka menyadari Si Bapak tak kunjung kembali dari masjid. "Mi, Abuyyaa ke mana?" tanya Abang Tengah. "Ke masjid, langsung donor darah. Ya, kan, Mi?" Sulung seorang yang tau dan mulai faham. "Iya, Sayang," jawabku sambil mengendus-endus leher acem bayi. "Donol itu apa, Mi?" sambung Si Tengah dengan suara khas cadelnya. "Donor ituu...ngasih darah ke orang sakit yang butuh," Aku menjawab agak asal. "Ngasih darahnya gimana, Mi?" Sulung akhirnya penasaran...
Baca selengkapnya