Anda Bertanya, Indari Mastuti Menjawab
Siapa yang tidak kenal perempuan asal Bandung yang penuh inspirasi ini, seperti warna pakaiannya yang khas setiap kali mengisi di Sarapan IIDB (Ibu-Ibu Doyan Bisnis), merah! Nyala yang tiada pernah padam seperti semangatnya.
Mentor bisnis perempuan ini terus mengepakkan sayap, menggerakkan perempuan Indonesia untuk percaya diri dan tetap produktif walau dari rumah saja.
Saya bergabung dengan komunitas binaannya, Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB) yang anggotanya 8000 lebih perempuan Indonesia dari berbagai daerah dengan aneka bisnis yang digeluti, dari yang baru memulai bisnis sampai yang sudah berkembang.
Sharing Bisnis
Di IIDB ada jadwal belajar rutin setiap pagi yang dipimpin langsung oleh 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥𝘦𝘳 komunitas, Teh Indari Mastuti.
Dinamakan Sarapan IIDB artinya kegiatan rutin ini ditujukan untuk perempuan yang selalu lapar dan haus akan ilmu. Disebut sarapan agar hari yang dilalui penuh energi dan semangat selalu baru.
Semangat kita sebagai manusia biasa tentu tak selalu 𝘰𝘯𝘧𝘪𝘳𝘦, karena itu butuh stimulan untuk me-𝘳𝘦𝘤𝘩𝘢𝘳𝘨𝘦 semangat agar tidak loyo dan melempem.
𝘚𝘩𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨 bisnis di Sarapan IIDB selalu sukses membuat para peserta terpukau, selain Teh Indari, biasanya 𝘴𝘩𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨 bisnis di sarapan IIDB juga dihadiri oleh narasumber ahli di bidangnya.
Mereka Bertanya, Teh Indari Menjawab
Melihat 𝘯𝘦𝘵𝘸𝘰𝘳𝘬𝘪𝘯𝘨 yang dibina oleh Teh Indari, tentu membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya seputar tips dan trik agar bisnis tetap berkembang terus dan bertahan dalam tempaan badai sekalipun.
Berikut pertanyaan yang banyak dilontarkan untuk pendiri komunitas IIDB ini.
1. '𝘛𝘦𝘩, 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘴𝘯𝘪𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨?'
'𝘉𝘶𝘢𝘵𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘯𝘪𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘴𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘧𝘢𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪'
Menawarkan manfaat sebuah produk sangat efektif ketimbang menawarkan produk itu sendiri.
Misalnya Anda menawarkan jasa belajar privat, Anda tidak hanya mengunggulkan produk privat Anda, tapi Anda perlu menonjolkan sisi manfaat belajar privat itu sendiri.
Misalnya, dengan belajar privat ananda tetap memiliki waktu produktif di rumah dan terpantau kegiatannya oleh orang tua. Tidak banyak bermain 𝘨𝘢𝘥𝘨𝘦𝘵 atau nongkrong bersama teman-teman sebayanya.
2. '𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢, 𝘛𝘦𝘩?'
'𝘙𝘦𝘬𝘳𝘶𝘵 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯, 𝘢𝘫𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘭𝘢𝘯. 𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘪𝘴𝘯𝘪𝘴𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘵𝘪𝘮 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘣𝘪𝘴𝘯𝘪𝘴'
Ini yang sedang saya lakukan juga. Membangun tim. Kita akan berjalan lamban jika semua bisnis kita sendiri yang menjalankan. Semakin banyak perempuan yang tergabung dalam tim bisnis, semakin kokoh bisnis yang dibangun, maka sejalan dengan itu bisnis pun akan mudah berkembang.
3. '𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘳𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘳𝘪 𝘫𝘶𝘢𝘭𝘢𝘯, 𝘛𝘦𝘩?'
'𝘔𝘶𝘭𝘢𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘨𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭. 𝘔𝘪𝘴𝘢𝘭 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘯𝘪𝘴, 𝘤𝘭𝘰𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘱𝘢, 𝘱𝘰𝘴𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘩𝘢𝘳𝘦 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢'
Ini yang dinamakan 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺𝘵𝘦𝘭𝘭𝘪𝘯𝘨. Menuliskan atau membagikan pengalaman bisnis di sosial media menjadi magnet tersendiri untuk orang lain yang membaca. Akan timbul rasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang kita dan bisnis kita.
Saat itulah peluang rekrutmen terbuka, maka tawarkan bergabung dengan bisnis Anda dengan manfaat yang menarik.
4. '𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢, 𝘛𝘦𝘩?'
'𝘔𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯'
Memulai hal-hal baik apa lagi menghasilkan tentu saja tidak boleh ditunda-tunda dengan berbagai alasan. mulai saja. Karena setiap kita punya kisah yang tidak sama. Kita tidak pernah tahu pengalaman kita yang mana yang menarik perhatian orang lain untuk bergabung.
Apapun bisnis yang sedang Anda tekuni. Terus bergerak, istiqomah dan semangat.
Komentar
Posting Komentar