Indari Mastuti, Penulis dan Pebisnis Inspiratif
Kali ini, saya mengajak Anda untuk berkenalan dengan sosok wanita inspiratif masa kini. Siapa dia? Siapa lagi kalau bukan Indari Mastuti, π§π°πΆπ―π₯π¦π³ Indscript Creative. Perempuan ini biasa dipanggil Teh Indari.
Berkenalan dengan Indari Mastuti
Saya mengenal komunitas yang dibangun Teh Indari saat mengikuti even Nulis Bareng batch 2 pada akhir 2021. Saat itu, saya belum begitu paham kiprah Indscript Creative. Saya bergabung hanya karena saya mencintai dunia kepenulisan.
Kemudian, saya mengikuti kelas-kelasnya, Saya juga pernah mengikuti even menulis yang diselenggarakan oleh Indscript. Ini menyenangkan!
Karena penasaran sekali dengan sosok yang sering disebut sebagai inspirasi perempuan masa kini itu, saya mengikuti kuliah paginya, yaitu Sarapan IIDB. Menakjubkan! Dua kali mengikuti Sarapan IIDB, saya semakin tertarik oleh semangatnya yang terus menyala. Entah berapa ribu perempuan yang begitu antusias belajar dengannya.
Ide-ide segarnya terus mengalir seakan tak pernah mati. Bahkan, hanya dengan melihat wajahnya, semangat saya ikut terbakar. Saya tidak berlebihan menulis begitu. Teh Indari memang begitu excited dalam banyak hal.
Perempuan energik ini mulai menulis sejak duduk di kelas dua SD. Dia menempa diri melalui banyak perjuangan yang tak mudah.Kemudian, di kelas empat SD, dia mulai bermimpi menjadi seorang penulis.
Keadaan ekonomi yang sulit tidak membuatnya patah arang, Teh Indari kecil menyerap ilmu dari mana pun, dari apa yang dia baca, apa yang dia dengar, dan apa yang dia lihat.
Sejak kecil, Teh Indari memang rakus menuntut ilmu. Dia seakan tak ingin melewatkan ilmu baru. Semangat juang tinggi inilah yang pada akhirnya mengantar Teh Indari kecil, menuju kesuksesan.
Memulai dari Diari
Teh Indari biasa menyalurkan segala perasaannya melalui tulisan. Rasa sedih maupun bahagia ditulis dalam diarinya. Setelah menulis, perasaannya menjadi lebih baik dan lega.
Berawal dari diari, Teh Indari melatih kemampuan menulisnya, termasuk menuliskan impian dan cita-citanya. Pada tahun 1996, perempuan asal Bandung itu berhasil menerbitkan artikel pertamanya di majalah Gadis dengan bayaran Rp. 150.000.
Teh Indari belum puas dengan pencapaian perdananya itu. Dia terus mencari celah dan peluang untuk mengembangkan impiannya menjadi penulis. Namun, Teh Indari tidak hanya menekuni dunia kepenulisan, tetapi juga dunia bisnis. Baginya,penulis harus pandai berbisnis dan pebisnis harus mampu mengabadikan kisahnya dalam tulisan.
Menulis Buku di Penerbit Indie
Setelah berhasil menulis beberapa artikel, Teh Indari merambah ke dunia penerbitan dengan menulis sebuah buku solo pada tahun 2004. Dia menerbitkannya di sebuah indie Publisher di Kota Bandung.
Sosok pecinta warna merah ini tidak pernah berhenti mengasah kemampuannya, bahkan ketika royaltinya pun tidak dibayarkan. Baginya, ini adalah bagian dari ilmu. Dapat menuangkan segala isi pikirannya dalam tulisan saja sudah membuatnya merasa senang.
Pengalamannya menulis di sebuah penerbitan indie ini mengantarkannya menuju kesempatan emas. Pada tahun 2005, dia menjadi penulis dalam Grup Kompas Gramedia.
Menceritakan sosok wanita inspiratif ini membuat saya jadi gemas. Saya ingin sekali mengikuti segala langkah dan geraknya yang sat set sat set itu. Sayangnya, saya memang belum se- gercep Teh Indari. Namun, saya terus memupuk impian agar baranya terus menyala dalam hati.
Menulis kiprah pebisnis dan penulis inspiratif seperti Indari Mastuti tentu tak cukup selembar atau sehari. Begitu banyak ilmu dan pelajaran yang sangat berharga yang bisa dipelajari darinya. Founder Indscript Creative ini selalu inovatif dalam berkarya. Saya tak menyesal pernah berkenalan dengannya.
Komentar
Posting Komentar